menguntai butiran tasbih di sela napas terengah
parodi petaka di latar malam tak berujung
seperti pesan gulita pada jingga di senja itu
bahwa dia akan meniadakannya
anjing melolong tanpa musabab nyata
buyarkan diamku dengan selaksa tanya
apakah malam selalu sendu ataukah gulita selalu pekat?
peri jenaka tertawa tatkala bunga rindu tak jadi merekah
tatkala lebah tak lagi mampu tuk terbang
tapi, biarkan imaji ku terus merekah di kanvas ironi ini
hingga ku tuai apa itu sunyi dan apa itu rindu
atau hingga fajar tak pernah terlelap lagi dalam peraduannya
parodi petaka di latar malam tak berujung
seperti pesan gulita pada jingga di senja itu
bahwa dia akan meniadakannya
anjing melolong tanpa musabab nyata
buyarkan diamku dengan selaksa tanya
apakah malam selalu sendu ataukah gulita selalu pekat?
peri jenaka tertawa tatkala bunga rindu tak jadi merekah
tatkala lebah tak lagi mampu tuk terbang
tapi, biarkan imaji ku terus merekah di kanvas ironi ini
hingga ku tuai apa itu sunyi dan apa itu rindu
atau hingga fajar tak pernah terlelap lagi dalam peraduannya

Komentar
Posting Komentar